DILARANG MEROKOK RUANG BLOG INI BER AC

2012 Kiamat Planet Nibiru Bakar Bumi

Kiamat ini bukan diramalkan sembarangan paranormal, paragnos, atau ahli nujum. Namun ini hasil penelitian, pengamatan, dan perhitungan secara ilmiah ahli lingkungan, para astronom, ahli sejarah tingkat dunia, dan para ahli lainnya. Dalam perhitungan mereka, pada tahun 2012 nanti, planet yang besarnya melebihi matahari ini akan menerobos lintasan orbit bumi.

Wilayah yang diterobos planet yang ditemukan sekitar 1999 ini, berada diantara matahari dan bumi. Para pakar menyatakan, akibat yang ditimbulkan dari pergesekan tersebut cukup fatal dan mengerikan. Menurut mereka, panas yang muncul dari pergesekan mampu membuat bumi terbakar.

Dalam paparan para pakar yang dimuat di youtube, saat ini, planet tersebut sudah mulai terlihat dengan mata telanjang dari bumi. Katanya, saat ini, planet tersebut baru terlihat sebesar kepala korek api batang (istilah yang umum sebesar penthol korek).

Kemunculannya secara “tiba-tiba” cukup mengejutkan. Tapi sayang tidak disebutkan koordinatnya secara tepat. Namun yang pasti letak planet Nibiru tersebut, sebelumnya tidak berpenghuni alias kosong. Jreng! mendadak saja muncul kelap-kelip sebesar penthol korek api tadi.

Kalau memang perhitungan atau “ramalam” ini benar-benar terjadi, pastilah akan menjadi bencana besar dunia. Diestimasikan pula, yang tersisa dari kehidupan dunia nantinya hanya 10 persennya saja. Yang 90 persen musnah.

Ahli sejarah yang mempelajari kebudayaan suku kuno, Maya, juga menceritakan hal yang sama. Dalam kebudayaan dan dongeng suku ini, katanya juga akan terjadi peristiwa besar tersebut. Kiamat akan terjadi dan “yang terpilih” saja yang bisa meneruskan dan membuat kehidupan baru di muka bumi.

Yang lebih mengerikan lagi, menurut para pakar tersebut, satu minggu sebelum planet tersebut benar-benar memasuki orbit bumi, bumi akan berhenti berputar. So… bumi akan kehilangan gravitasi akibat tersedot tersedot kekuatan gravitasi planet Nibiru.

Kalau peristiwa ini benar terjadi, saya hanya bisa membayangkan, selama satu minggu benda dan manusia akan bergelantungan di muka bumi, selanyutnya wuuuzzzzz, terbakar, mirip nyamuk terkena jebakan raket listrik kita. Kretep-kretep-kretep bunyinya.

Belum berakhir, era terbakar, selama satu minggu lagi masih harus melayang-layang di udara, sebelum akhirnya terhempas ke bumi ketika kekuatan gravitasi planet Nibiru sudah menghilang. Tidak berpengaruh lagi bagi bumi.

Yang selamat, tidak terbakar, bakal mengalami nasib sial lagi, akibat terjatuh. Mirip penerjun bebas tanpa payung parasut. Lalu, yang 10 persen diramalkan selamat itu siapa dan saat kejadian tragis itu posisinya lagi dimana?

Barangkali saja mereka sudah menyiapkan bunker penyelamatan yang dilengkapi dengan peralatan super canggih. Semisal alat anti tolak gravitasi, lalu AC yang super dingin, dan peralatan-peralatan modern lainnya.

Atau bisa juga yang selamat adalah orang-orang pedalaman yang saat kejadian sedang berada di dalam kedalaman sebuah goa. Para pertapa yang sedang melakukan tapanya di dalam goa atau bumi. Tapa ngerong.

Atau yang selamat bisa siapa saja, yang memang terpilih untuk menjadi penerus dunia yang akan datang. Dalam hati, saat melihat tayangan di youtube, sempat pula melintas di benak saya, barangkali ini cara terbaik untuk menyeleksi kejahatan di muka bumi ya. Biarlah yang tinggal yang baik-baik saja, supaya kehidupan mendatang jauh lebih baik.

Para bloger yang sudah melihat video tentang Nibiru atau sudah membacanya, saya mohon masukan bila ada pemahaman saya tentang Nibiru yang salah. Tentu masih banyak bacaan dan tayangan tentang planet itu yang lolos dari saya.

Keterbatasan saya sangat banyak, jadi masukan dari para bloger dan pembaca lain, sangat diperlukan agar diskusi dan pemahaman kita tentang planet ini tidak menyimpang.

Sebagai manusia, menurut saya, sebaik-baiknya dalam menjalani hidup ini adalah juga dengan menyerahkan segalanya kepada sang Pencipta. Biarlah Dia yang menjaga dan mengatur kita, selama kita berkarya menjalankan amana-Nya.

Sumber : dodisarjana.kompasiana

0 komentar:

Posting Komentar