DILARANG MEROKOK RUANG BLOG INI BER AC

Waspada untuk Menghadapi Demam Berdarah

Dnyamuk  Aedes Aegyptiemam berdarah, ya… setiap mendengar mengenai penyakit tersebut yang terbayang di benak kita adalah penyakit yang selalu menghantui di setiap musim penghujan. Untuk memberikan info lebih lanjut mengenai penyakit tersebut maka Dinas Kesehatan DKI Jakarta beserta dengan GlaxoSmithKline dan Tika Bisono sebagai Duta Kampanye ‘Tangani Tepat DBD Anak’ menyelenggarakan acara penyuluhan kepada warga dan pasien puskesmas serta beberapa RSUD di Jakarta selama bulan November dan Desember ini. Seperti yang disampaikan dalam acara konfrensi media di Hotel Lumiere pada Kamis, 5 November 2009 kemarin.


Yang paling terpenting untuk mengatasi DD dan DBD adalah pencegahan supaya tidak terkena penyakit tersebut. Caranya adalah dengan membatasi perkembang-biakan nyamuk Aedes Aegypti melalui gerakan 3M, yaitu mengubur benda-benda yang dapat menjadi tempat perkembang-biakan, menutup setiap benda yang berisi air supaya tidak menjadi tempat perkembang-biakan kemudian menguras tempat air secara teratur untuk membersihkan jentik-jentik nyamuk. Selain hal tersebut perlu juga diperhatikan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk seperti gantungan baju, laci meja ataupun kolong tempat tidur. Hal ini tentu saja membutuhkan partisipasi dari seluruh masyarakat supaya lingkungan tempat tinggal, perkantoran ataupun sekolah dapat terbebas dari nyamuk Aedes Aegypti.


Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi virus tersebut. Jenis penyakit demam ini sebenarnya terbagi menjadi 2, yaitu : Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan bentuk penyakit yang lebih parah, dimana perdarahan dan syok terkadang dapat terjadi yang berujung pada kematian.

Penyakit ini mempunyai gejala timbulnya demam tinggi mendadak, sakit perut, muntah, sakit kepala yang parah, dan nyeri pada bagian belakang bola mata, otot & sendi. Demam tinggi (dengan suhu 39-40°C) dapat berlangsung hingga 2-7 hari. Panas biasanya akan turun pada hari ke-3 atau ke-4 dan terkadang naik kembali. Untuk DBD selain gejala tersebut diatas biasanya disertai juga dengan gejala lain seperti sakit/nyeri pada ulu hati secara terus menerus; pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit; muntah terus menerus yang kadang disertai dengan darah; kotoran/feses yang berwarna hitam; rasa haus yang berlebihan serta kulit yang pucat & dingin.

Pola demam pada penyakit DD atau DBD biasa disebut dengan pola pelana kuda. Yaitu dimana awalnya muncul demam tinggi secara mendadak kemudian akan turun pada hari ke-3 atau ke-4 kemudian akan demam kembali. Saat demam turun tersebut sebenarnya merupakan saat yang harus diwaspadai terutama pada DBD karena dapat timbul perdarahan dan syok yang membahayakan jiwa. Jika pada saat demam turun, tetapi kondisi penderita lemah, kemudian menggigil disertai dengan telapak tangan & kaki dingin, maka penderita tengah mengalami syok & harus segera mendapat pertolongan. Sebaiknya Jika satu atau lebih gejala DBD timbul, segera bawa penderita ke rumah sakit apalagi setelah hari pertama atau kedua demam terjadi, karena periode ini merupakan periode kritis dari penyakit DBD dan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawanya.

Untuk penyakit DD ataupun DBD ini belum ada pengobatan spesifik yang dapat mengatasinya. Tetapi pengobatan secara tepat yang dilakukan sejak dini dapat meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi serta kematian. Transfusi darah dan trombosit dapat dilakukan jika terjadi pendarahan masif, sedangkan untuk mengatasi demam serta nyeri otot dan sakit kepala, obat yang direkomendasikan oleh WHO adalah paracetamol. Selain itu usahakan untuk tetap memberi penderita cairan (air putih, oralit, jus buah, kuah sayur dll) untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

0 komentar:

Posting Komentar