DILARANG MEROKOK RUANG BLOG INI BER AC

Sejuta Cerita Jogja

Raungan alarm sialan itu mengawali hariku. Balutan piyama tipis yang kukenakan adalah satu-satunya pelindung tubuhku dari dingin fajar. Aku terbangun, dan menyadari bahwa itu adalah fajar terakhirku di Bandung untuk lima hari ke depan. Sore itu, adalah hari yang kunantikan sejak ajakan sahabatku untuk berlibur.
Hari itu aku terlalu bersemangat, bahkan aku sudah mengepak seluruh barang-barangku, padahal aku tahu bahwa aku masih memerlukan peralatan mandiku di pagi hari. “Aku tidak peduli,” pikirku. Dan ketika alarm berbunyi untuk kedua kalinya, aku baru sadar bahwa tadi aku hanya menekan tombol snooze.
Sore itu, 16 mahasiswa memutuskan untuk meninggalkan semua pekerjaan mereka di kampus untuk sementara. Melarikan diri dari tugas-tugas mereka demi kesenangan pribadi kah? Aku sendiri berpikir demikian. Entah dengan mereka. Namun semangat berliburku lebih besar dari rasa bersalahku. Jadi tetap kuputuskan untuk pergi…
Tiba di depan Stasiun Bandung, itu adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sana sejak aku masih duduk di bangku SD. “Sesuatu di dalam sana akan membawaku ke tempat yang belum aku kunjungi sebelumnya”, kataku dalam hati. Dan setelah delapan jam penuh penantian, hal berikutnya yang kusaksikan adalah gelap subuh di Jogja.
“Kota ini berseni.” Itulah kesan pertamaku. Bahkan ketika ia masih diselimuti gelap, seninya terlalu kuat untuk bisa disembunyikan. Bagiku, yang hampir seumur hidupnya dihabiskan di Jakarta, kota metropolitan, Jogja langsung mendapat tempat khusus di hatiku.
Menyenangkan rasanya melihat wajah teman-temanku yang masih penuh dengan keceriaan bahkan setelah delapan jam perjalanan yang melelahkan. Bagiku sendiri, udara Jogja yang sedang kuhirup saat itu menambahkan jiwa baru pada tubuhku yang sebenarnya sedang menangis meminta diistirahatkan. Jogja terlalu indah buatku untuk bisa mengedip sebentar saja. Dan itu tetap kurasakan hingga detik terakhirku di sana.
Aku menyukai segalanya tentang Jogja kecuali satu: PANAS-nya! Matahari di kota ini sanggup menghitamkan kulitku yang awalnya sudah coklat. Sebelum berangkat ke Jogja, aku sempat memotong pendek rambutku dan aku bersyukur telah melakukannya. Sama sekali tidak terbayang berjalan-jalan di kota ini dengan rambut panjangku yang dulu. Mungkin kepalaku lebih dulu mendidih sebelum kakiku keram berjalan.
Di setiap sisi kota menyimpan cerita. Aku kagum melihat hampir seluruh bangunan di kota ini memiliki nuansa yang sama. Bentuk kuncup bunga di setiap pagar batu menghiasi setiap sudut Jogja dengan caranya sendiri. Seumur hidupku aku selalu berharap sendiri bisa menyaksikan ayu-nya Jogja, dan saat itu aku tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan.
Jogja di malam hari bahkan beratus-ratus kali lebih indah. Lampu-lampu jalanan menyinari kota ini seakan menambah corak bagi kota yang awalnya sudah ‘nyeni’ ini. Ratusan becak dan delman memenuhi pinggir jalan Malioboro. Mereka menjual jasa mengantar para pendatang seperti kami mengelilingi Malioboro hingga Keraton dengan harga 200o perak. “Benar-benar kota seni” pikirku. Dan meskipun aku sudah ribuan kali merasakan naik becak, tapi keinginanku untuk mencoba naik becak di Jogja tetap saja besar.
16 pemuda-pemudi berjalan bersama di jalan itu, berfoto-foto ria tanpa peduli puluhan pasang mata sedang memandangi mereka dengan heran, haha… dan aku termasuk di dalamnya. Apa boleh buat, Jogja terlalu indah untuk hanya dilihat saja. Blitz-blitz kamera di sana-sini, berbagai pose dan ekspresi dipasang untuk menggambarkan perasaan mereka. Buatku, entah ekspresi apa yang bisa kugunakan untuk mengungkapkan kekagumanku.
Parangtritis dan semburat senja pantai selatan. Sungguh merupakan obat bagiku yang telah cukup penat merasakan terik Jogja. Habis kata-kataku untuk menggambarkan keindahannya. Gambaran pantai selatan selalu ada di bayanganku, dan setiap kali menutup mata, bayangan itu datang menghiburku. Rona Senja:
Tiba di kala Sang Surya menutup hari
Indahnya merah tak pernah seindah senja.
Setiap mata yang menyaksikannya tersihir, namun laut di bawahnya tetap menanti
Bola merah menyala…
menyentuh cakrawala
berbagi warna
lalu tenggelam bersama duka
Menyaksikan keindahan itu, aku tak henti-hentinya berkata, “Terima kasih, Tuhan, Kau ciptakan karya indah di bumi jogja ini.” Aku menjadi saksi saat laut menelan bola merah nan menawan itu. Gelap datang perlahan tapi pasti, membawa suasana baru bagi malam Jojga yang sebelumnya kukenal. Lalu aku sadar, itu bukan malam Jogja, itu Malam Pantai Selatan yang tak kalah indahnya dengan seni kota itu sendiri.
Oh, Jogja… hatiku sakit meninggalkanmu. Kau merayuku dan berbisik penuh arti tapi aku harus tetap pergi. Indahmu menyimpan sejuta cerita, andai aku dapat hidup cukup lama untuk menguaknya, akan kutulis cerita dibalik setiap corak dalam kainmu. 16 pasang mata yang menjadi saksi kemegahanmu, hanya sedikit bukti dari wajah aslimu. Kelak aku ‘kan kembali lagi dan termakan bisikanmu… lagi.

Pritha Khalida

Yaah, memang sudah berdebu. Sekali lagi kupandangi teralis yang memagari jendela kamarku. Aku jadi teringat reaksi suamiku semalam saat melihatnya.
“Bunda, besok ada acara enggak?” tanyanya lembut, yang segera kujawab dengan gelengan kepala.
“Ayah mau ngajak jalan-jalan kemana memang?” hatiku mendadak berbunga-bunga.
“Tolong sempatkan mengelap teralis, ya?” Ia berbicara, tepatnya memintaku dengan gayanya yang khas, lembut, datar namun tegas. Aku memonyongkan bibir,
“Kirain mau ngajak pergi…”
“Hmm, gini deh. Kalau besok enggak ada pekerjaan mendadak di kantor, kita makan sate kambing Pak Atam, mau?”
“Asyiiik! Betul, Yah? Mauuuu!!”
“Nah gitu dong, jangan manyun. Begini kan lebih cantik…” ujar suamiku sambil menarik hidungku.
Dan kini, aku sudah siap dengan sebuah lap dan cairan pembersih. Setiap senti teralis mulai kubersihkan sampai mengilap. Fiuhh, ternyata kacanya juga sudah lumayan kotor. Aku pun segera mengambil lap lainnya.
“Andra, udah mama bilang jangan main tanah terus! Kotor, tauu!!” dari balik kaca kulihat Mbak Anik – tetangga seberang – sedang menjawil tangan anaknya yang baru berumur empat tahun itu dan membawanya masuk. Teriakan Mbak Anik tak lama kemudian disusul oleh suara kecil nan nyaring,
“Tapi kan Anda mau bikin gedung, kayak papa.”
“Iya, tapi jangan pakai tanah! Kamu tau enggak kalau di tanah itu banyak cacing! Gimana nanti kalau termakan?”
“Tapi kan tanahnya enggak Anda makan.”
“Selain cacing, juga banyak bakteri dan virus!”
“Baktei dan viyus itu apa?”
“Hewan-hewan yang sangat keciiil sampai enggak kelihatan, tapi bisa menularkan penyakit sama kamu. Mau?”
Brak! Pintu rumah depan ditutup. Membuatku tersadar untuk kembali pada pekerjaanku semula. Tapi eh, ternyata sudah bersih. Hmm, kurasa inilah bukti bahwa perempuan memang memiliki kemampuan membagi perhatian, he he he!
Tercium aroma harum dari dapur. Ah, itu pasti dari sup ayam di dalam panci. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul lima kurang seperempat. Sebentar lagi suamiku pulang. Aku bergegas mengambil handuk. Ya, aku selalu ingin tampil cantik setiap menyambutnya pulang kantor. Namun, baru saja aku menyalakan kran air untuk memenuhi kamar mandi,
“Jeng Fitra…” suara itu terdengar, disusul ketukan pintu yang tampak seperti orang terburu-buru. Mbak Anik! Ada apa, ya?
“Ya, mbak?” aku melihat wajahnya pucat.
“Punya Dettol?”
“Enggak. Untuk apa?”
“Ya bikin air bak jernih, dong! Masa buat diminum?”
“Emmh, saya enggak pakai tuh, Mbak.”
“Enggak pernah pakai?? Serius?? Waduuuh, jeng Fitra ini gimana, sih??”
Suara Mbak Anik terdengar panik seakan ucapanku barusan mengenai ‘tidak-pernah-pakai-dettol’ adalah sebuah kesalahan besar yang akan berakibat amat fatal bagi kesejahteraan umat.
“Tapi, bukannya air di kompleks kita ini sudah bening? Jadi saya pikir, enggak perlu.”
“Owalaahhh… Kuman dan bakteri itu mengancam di setiap sudut rumah lho, jeng! Kalau enggak hati-hati, kita bisa terkena berbagai wabah penyakit! Pasti jeng belum baca Koran hari ini. Puluhan balita terkena penyakit kulit karena sanitasi yang buruk! Waspada, jeng! Waspada!”
Aku hanya tersenyum. Enggan rasanya membela diri. Perkataan defensif kurasa hanya akan menggali segala bentuk fakta dan pemikiran yang lebih panjang dari wanita berambut ikal tersebut.
“Ah ya sudah, aku ke supermarket depan kompleks saja dulu. Tadinya kupikir jeng Fitra punya, jadi bisa kupinjam dulu untuk mandi sore ini.” Mbak Anik pun meninggalkanku dengan wajah kusut.
Malam harinya suamiku memenuhi janjinya. Ia mengajakku makan sate kambing Pak Atam, setelah sebelumnya menyingkap tirai dan memuji hasil kerjaku.
Kedai sate saat itu tampak tak terlalu penuh. Kami mendapatkan tempat yang bagus, di sebelah pojok dekat tangga. Aku sedikit bernostalgia. Dulu waktu masih kuliah (aku dan suamiku kuliah di universitas yang sama, namun beda jurusan), kami acapkali makan di sini dengan sistem ‘traktir gantian’, tergantung siapa yang baru dapat transfer uang saku atau gaji magang sana-sini.
“Jeng Fitraaa!” aku menoleh. Mbak Anik baru saja memasuki kedai.
“Sebentar ya, saya pesan dulu!” Ujar Mbak Anik. Seorang pelayan mengantarkan dua gelas teh hangat ke meja kami. Mas Dito-suami Mbak Anik dan Andro tampak sedang mencari tempat duduk yang kosong. Suamiku melambaikan tangan pada Mas Dito, menunjukkan bahwa meja di sebelah kami masih kosong. Pembicaraan khas bapak-bapak pun terdengar di telingaku.
Daripada diam, aku pun mencoba mengajak Andra mengobrol.
“Hai Andra, sudah kelas berapa sekarang?”
“Nol kecil, tante!”
“Woow! Sudah belajar apa saja di sekolah?”
“Belajar Iqra!” Andra tampak diam sesaat, lalu meneruskan omongannya, “Anda udah hafal surat Al Fatihah sama Al Ikhlas lho Tante Fita…” ucapnya cadel.
“Anak pintar!” pujiku sambil mengelus kepalanya yang ditumbuhi rambut ikal nan tebal seperti ibunya.
Sate pesanan kami tiba.
“Makan, Mas?” suamiku menawari Mas Dito.
Aku mengalihkan perhatian pada Mbak Anik, penasaran mengapa sudah selama ini ia belum bergabung juga dengan kami? Tampak Mbak Anik masih berdiri di samping pengipas sate. Entah apa yang ia bicarakan, namun kulihat pengipas sate itu sibuk memindahkan tempat pembakaran sate agak meminggir. Mbak Anik mengawasinya dengan seksama. Aku melambaikan tangan padanya sebelum memakan sate yang mengepul di hadapanku.
“Kok lama, mbak?” tanyaku saat Mbak Anik menghampiri keluarganya.
“Heran deh, Jeng… Kok tukang sate itu meletakkan pembakarannya menjorok ke jalan, ya?”
“Yaa, biar asapnya enggak memenuhi kedai.” Jawabku sekenanya.
“Iya siih, tapi coba bayangkan berapa banyak mobil dan motor yang lalu-lalang di jalan ini? Apa enggak takut kena polusi? Asap dari knalpot kendaraan bermotor itu kan terhisap saja sudah enggak baik, apalagi kalau menempel ke sate yang kita makan!”
Mbak Anik duduk, “Makanya tadi aku suruh aja pelayannya memajukan pembakaran ke samping kedai.
“Lho, apa enggak mengganggu toko di sebelahnya?”
“Ah di sebelahnya itu kan minimarket waralaba, tertutup pintu kaca dan ber-AC pula, jadi ya enggak apa-apa lah.” Ia menukas. Aku meneruskan makan.
“Minta kobokan enam, ya. Untuk cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. Jangan lupa setiap kobokan diberi jeruk nipis.” Pinta Mbak Anik pada pelayan yang mengantarkan satenya.
“Itu jeruknya di meja, bu.” Tunjuknya dengan sopan.
“Aduuh, sampeyan itu gimana?? Yang itu sudah berserakan begitu, pasti ada yang bekas pakai orang lain. Saya mau yang baru. Ada, kan? Jangan lupa dicuci dulu yaa…” Mbak Anik mencecar pelayan bertubuh pendek di depannya, yang hanya bisa manggut-manggut.
“Dia memang begitu.” Jawabku ketika suamiku menanyakan perihal Mbak Anik tadi di kedai sate. Aku meneruskan membersihkan muka dengan susu pembersih.
“Oya? Repot amat?”
“Ih, ayah enggak tahu, ya? Tadi sore aja dia nyalahin bunda waktu mau minta dettol, sementara dia tahu kalau bunda enggak pakai produk itu. Bunda dikira enggak waspada sama kesehatan!”
“Lah dia sendiri, waspada kok minta?”
“Enggak ngerti. Lebay deh!”
“Hah?”
“Lebay! Berlebihan…”
“Akh, bunda ini bisa saja.” Katanya sambil menarik selimut hingga sebatas perutnya. Tak lama kemudian terdengar dengkur halusnya.
“Aduuuh, ini tukang sampah kemana, sih?? Percuma tiap bulan bayar iuran sampah kalau sampahnya menumpuk begini!”
Jam setengah tujuh pagi aku mendengar pekikan Mbak Anik dari depan rumah. Kulihat dari jendela, ia tampak berkacak pinggang dengan raut muka yang sudah ditekuk sepuluh. Beberapa ibu-ibu yang melewatinya tersenyum padanya. Ada yang asal lewat, ada pula yang menyempatkan untuk mendengarkan keluhan Mbak Anik. Tadinya aku sama sekali tak berminat untuk bergabung, seandainya saja si Apin-tukang sayur langgananku tidak meneriakkan dagangannya. Teringat bahwa hari ini mau masak capcay, maka aku pun segera keluar rumah. Pemuda belasan tahun itu sudah menghentikan gerobaknya di depan rumah.
“Jeng Fitra, lihat nih… Tukang sampah hari ini absen!”
“Sakit kali, Mbak. Pak Rusdi kan memang sudah tua.” Ucapku.
“Aduh, kalau memang sakit mbok ya profesional sama pekerjaan. Dilimpahkan ke orang lain, kek. Kalau begini kan merugikan kita-kita, warga kompleks sini. Iya nggak?”
Aku menumpuk wortel di atas kol dan sawi. Apin memasukkan satu persatu sayuran yang kubeli ke dalam plastik hitam. Kutatap Mbak Anik,
“Baru hari ini kan, Mbak? Tunggu saja sampai besok atau lusa. Kalau masih enggak datang, baru kita lapor sama RT.”
“Lusa? Kelamaan! Bisa-bisa kita keburu kena penyakit pes!”
“Bukannya penyakit pes itu disebarkan oleh tikus, Mbak?”
“Oh…eh…Yaa, apa lah namanya… Pokoknya pasti banyak penyakit yang akan timbul kalau sampah menggunung!” katanya dengan geram.
Hari minggu sore. Aku dan suamiku baru saja pulang dari berakhir pekan di rumah Mama. Sementara kusiapkan teh susu favoritnya, terdengar ketukan di pintu. Suamiku membukakannya.
“Assalamualaykum, Bu Fitra ada?”
“Alaikum salam. Eh Bu Tanti… Ada tuh di belakang. Silahkan duduk.”
“Ah nggak usah, Pak. Saya buru-buru, mau ke rumah sakit. Itu sudah ditunggu ibu-ibu. Saya kesini cuma mau ngajak Bu Fitra, barangkali mau ikut menjenguk Bu Anik.”
“Memang Mbak Anik sakit apa, Bu?” tanyaku sambil meletakkan teh susu di meja.
“Sekujur tubuhnya terbakar.”
“Haah?? Kenapa??” aku terkejut mendengarnya.
“Si Apin yang lihat. Katanya waktu dia lewat kemarin, Bu Anik lagi bakar sampah di depan rumahnya. Beberapa menit kemudian saat si Apin menjajakan dagangannya di RT sebelah, terdengar teriakan Bu Anik. Rupanya api membesar dengan cepat dan Bu Anik sepertinya enggak sempat menjauh dari tempat sampah.”
“Astaghfirullah…” aku menggumam. “Ya sudah kalau begitu tunggu sebentar ya… Saya ikut! Eh, boleh kan, Yah?” aku menengok pada suamiku, yang menjawab dengan anggukan.
Di sebuah ruangan kelas dua rumah sakit Hasan Sadikin, kulihat Mbak Anik terbaring. Badannya yang sebelah kanan terbakar, tampak kulitnya mengelupas. Kontras sekali dengan kulit putih yang masih menyelimuti bagian kiri badannya.
Aku tersenyum padanya, juga pada Mas Dito yang tampaknya sudah melewatkan tidur malamnya demi menjagai istrinya.
“Jeng Fitra…” ucapnya lemah.
“Psst… Sudah enggak usah banyak bicara dulu, Mbak. Gimana keadaannya, Mas?”
“Dokter sudah memberinya salep dan obat-obatan lain.” Jawab Mas Dito. Sementara ibu-ibu silih berganti menghampiri Mbak Anik, aku menghampiri Andra yang tertidur di sofa di pojok kamar. Mas Dito membetulkan jaket yang menyelimutinya.
“Kok bisa sampai begitu, Mas?”
“Anik kurang sabar menunggu tukang sampah. Kemarin pagi saat saya masih tidur, Anik rupanya nekat membakar sendiri sampah di depan rumah. Tidak tahunya di tumpukan sampah itu ada botol cairan pembasmi nyamuk yang masih ada isinya. Begitu tersulut api, yaa meledak!” aku dan beberapa ibu yang menyimak keterangan Mas Dito mengangguk-angguk.
Jam besuk sudah habis. Kami berpamitan pada Mbak Anik. Saat tiba giliranku, aku mendekatinya dan menyentuh tangannya,
“Jeng… jangan!” suaranya parau.
“Eh, maaf… Sakit ya, Mbak?” Mbak Anik menggeleng. Aku keheranan dibuatnya.
“Salepnya masih basah. Habis ini langsung cuci tangan pakai sabun antiseptik ya. Nanti termakan…” senyum menghiasi bibirnya yang pucat.
Aku tersenyum. Ah Mbak Anik… Mbak Anik… Mrs. Clean yang satu ini memang selalu waspada

Honor

Syalala…
Perasaan Ica begitu gembira. Senyum lebar tidak lepas dari wajah manisnya. Senandung kecil berirama meluncur dari bibirnya. Lihat saja cara dia berjalan. Kadang berlari kecil, melompat, bahkan berputar putar. Rambut belakang yang dikuncir ekor kuda ikut melambai-lambai. Apa gerangan yang membuat Ica begitu bersemangat hari ini? Dan, benda apa yang dia lambai-lambaikan itu?
“Hore, aku dapat honor..!” Pekik Ica spontan. Ini teriakan yang ke enam kali sejak Ica meninggalkan kantor redaksi koran “Suara Yogya”. Untunglah jalanan sepi, jadi tidak ada yang menganggap Ica orang aneh. Kini amplop putih itu dia pandangi dengan takjub. Dan, Muah! Aduh, Ica! Sudah berapa kali kau kecup amplop berisi honor itu?
Berapa ya isi amplop ini? Ica mengetuk-etukkan jari telunjuk ke pelipisnya. Lalu, dia raba amplop putih itu. Tipis. Ah, meskipun tipis, bukan berarti isinya sedikit, kan? Ica meyakinkan dirinya sendiri. Siapa tahu uang di dalamnya dalam lembaran seratus ribu rupiah. Duh, ingin rasanya segera merobek pinggir amplop ini. Sreek! Tapi jangan, ah. Siapa tahu ada orang jahat mengintai di belakang. Hii, Ica jadi ngeri. Dia percepat ayunan kakinya.
Rumah berpagar batu kali sudah tampak di kejauhan. Itulah rumah kesayangan Ica.
***
Ini honor pertama yang diterima Ica. Pantaslah dia begitu bersemangat. Bukan sekali ini saja Ica mengirimkan cerpen. Sudah belasan kali. Tapi selalu gagal dimuat. Bukan Ica namanya kalau mudah patah semangat. Hampir setiap minggu Ica menghasilkan satu cerpen baru. Hebat ya?
Keberuntungan menghampiri Ica berawal ketika Mbak Lira mampir ke rumah. Mbak Lira adalah wartawan koran “Suara Yogya”. Ica sekeluarga sudah akrab dengannya. Kebetulan Mbak Lira adalah teman mama sewaktu masih kuliah.
“Ica masih rajin bikin cerpen, kan?” tanya Mbak Lira. “Tentu, Mbak. Ica masih tetap semangat walau belum satupun yang dimuat. Hehehe.” Ica berkelakar.
“Sst. Mbak Lira punya kabar gembira, nih.” Bisik Mbak Lira. “Mulai bulan depan, koran tempat Mbak bekerja, mau menyediakan halaman khusus untuk anak-anak.”
“Terus apa hubungannya dengan Ica, Mbak? Apa Ica mau diangkat jadi redaktur?” sahut Ica melucu.
“Aduh, Ica! Mbak serius.” Kata Mbak Lira sambil mencubit pipi Ica. “Mbak Lira pingin memberi kesempatan kepada Ica untuk memasukkan cerpen anak-anak. Yah, siapa tahu cerpen Ica cocok dengan pembaca koran Mbak.”.
“Asyik, dong. Berarti pasti dimuat, ya?”
“Ya, nggak dong, sayang. Redaksi yang nanti akan menilai. Tapi Mbak Lira akan membantu memilih cerpen Ica yang paling bagus. Ayo, bawa sini kumpulan cerpen Ica.” Selanjutnya Ica dan Mbak Lira asyik membolak-balik kumpulan cerpen Ica.
Satu bulan Ica menunggu. Dan syukurlah cerpen Ica betul-betul dimuat. Yeah!
***
Ica sekarang sudah berada di dalam kamarnya. Pintu kamar sudah tertutup rapat. Ica tidak ingin ada yang mengintip. Ica tengkurap di atas kasur. Ditimang-timangnya, amplop putih yang tadi dia terima dari kantor koran “Suara Yogya”. Hemm, berapa ya isinya? Apa sebanyak yang diterima papa tempo hari? Ya, tempo hari tulisan papa tentang Gunung Merapi dimuat di Kompas. Ica sempat melihat wesel yang diterima papa. Disana tertulis empat ratus ribu rupiah. Wow. Apakah amplop ini berisi uang empat ratus ribu? Ah, tidak mungkin. Bukankah tulisan papa lebih panjang dan dilengkapi foto-foto pula. Aha, bisa jadi amplop ini berisi uang tiga ratus ribu rupiah. Bukankah mama juga selalu menerima uang sebanyak itu bila cerpennya dimuat di majalah ibukota?
Kini tidak ada lagi alasan bagi Ica untuk menunda membuka amplop itu. Sreek! Sekali tarik, sisi amplop itu sudah terbuka. Ica merogoh isi amplop itu dengan tangan gemetar. Pelan-pelan ditariknya. Ada dua lembar uang kertas. Ditariknya terus. Kini uang sudah di tangan Ica. Ica memandangi uang itu tidak percaya. Ica kembali meraih amplop putih. Disobeknya lebar-lebar. Memang sudah kosong. Tidak ada uang yang tertinggal di dalamnya.
Ica mengangkat kedua lembar uang kertas miliknya. Keduanya berwarna hijau. Keduanya bertuliskan dua puluh ribu rupiah. Jadi honorku hanya empat puluh ribu rupiah? Oh! Mama, Ica tidak menyangka. Ica sedih. Ica kecewa. Jerit Ica dalam hati.
Tok-tok-tok. Pintu kamar diketuk tiga kali. Pasti Papa. Benar saja. Papa muncul dari balik pintu diikuti mama di belakangnya. Buru-buru Ica menyembunyikan amplop dan uang honor ke balik bantal. Ah, untung saja aku tadi tidak jadi menangis betulan, kata Ica dalam hati.
“Halo anak manis. Hari ini jadi mengambil honor?” Tanya mama lembut. Ica mengangguk dua kali. Ica berusaha tersenyum lebar. Tapi mama tahu kalau Ica menyembunyikan kesedihannya.
“Anak mama harus gembira, dong. Berapa pun honor yang Ica terima harus diterima dengan gembira. Anggaplah itu sebagai piala terindah. Medali emas paling berkilau atas keberhasilanmu membuat cerpen yang hebat!” Kata mama sambil mengelus kepala Ica. “Ica tahu berapa banyak honor yang diterima mama saat cerpen mama dimuat pertama kali?” Ica menggeleng cepat.
“Lima ribu rupiah.” Sahut Papa. “Tapi itu masih lebih bagus. Karangan papa yang pertama kali dimuat, tidak dibayar dengan uang tapi dengan dua buah buku tulis, sebatang pensil dan rautan.”Lanjut papa. Ica terbelalak tidak percaya. Kini Ica malah tertawa terbahak-bahak. Aduh, malang benar nasib papa dahulu.
“Ica tidak sedih lagi, Mam. Ica senang kok, cerpen Ica akhirnya ada yang dimuat.” Kata Ica sambil tertawa kecil.
“Stt. Suara apa itu?” Tiba-tiba papa berkata setengah berteriak. Ica dan mama buru-buru memasang telinga. Dog-dog-dog. Aha! Itu suara kentongan Pak Kasim, penjual mi rebus. Wajah papa, mama, dan Ica berbinar-binar. Selain sekeluarga hobi mengarang, makan mi rebus adalah hobi yang tak pernah mereka tinggalkan.
“Ica yang traktir ya. Kalau sekadar bayar tiga piring mi rebus, honor Ica masih cukup, kok.” Kata Ica sambil mengangkat kepala. Papa tertawa.
“Eit, Ica dapat ilham nih!” Pekik Ica mengagetkan mama dan papa. “Ica mau membuat cerpen tentang penjual mi rebus. Namanya Pak Kasim. Dia bekas pejuang kemerdekaan. Dia hidup sendirian, miskin, tak ada sanak saudara…”
“Akhirnya dia merantau ke Jakarta untuk mencari istrinya yang terpisah saat perang,” sahut mama bersemangat.
“Atau… sebetulnya dia adalah alien dari planet Venus yang menyamar..!” timpal papa. Ica tertawa keras sekali. Air matanya sampai keluar. Aduh, papa. Mana ada alien jualan mi rebus!

Cintamu Terlalu Muda

Cahaya rembulan menembus pohon-pohon randu di sekitar ladang. Suara jangkrik bersahutan merayakan kegembiraan malam yang terang.
"Dita, would you marry me...?" bisik Paijo di telinga Dita.
"Jo, kamu serius......?, atau kamu hanya kumbang yang hanya manis kala mengharapkan bunga", sergah Dita penuh tanda tanya.
" Aku serius Dita, aku akan segera melamarmu kalau engkau setuju untuk menjadi istriku..."
dan segera malam berlalu....................................
Dita kena grounded 1 bulan, rahasianya ketahuan sudah, dia pacaran dengan Paijo, anak pedagang kelontong tetangga RT-nya. Sehari2 hanya nangis saja....., bukan karena rindu Paijo tapi karena bosen di rumah.
"Assalamu alaykum......", bel berbunyi tepat pagi ke-27 Dita dikurung.
buru2 Dita lari mau membuka pintu, kesempatan untuk melihat orang luar selain dari ibu bapaknya, pikirnya.
"Masuk .....Dita...", teriak ayahnya.
Dita mendelik karena takut, dia kembali ke belakang....tapi diam2 mencuri dengar siapa tamu yang datang. Paijo dan orang tuanya datang untuk melamar Dita......
"Anak saya tidak akan saya serahkan kepada orang yang tidak bisa membahagiakannya, pergi.....!!!!!!" suara bapak Dita terdengar lantang.
Dita tahu pasti lamaran itu pasti ditolak, alasannya pasti karena Paijo tidak kaya lah, Paijo kurang berpendidikan lah, Paijo belum punya rumah sendiri, dan beribu alasan lain.
Malamnya Paijo mengurung diri di kamarnya, gelap....gelap....hanya gelap yang dirasakannya.
Menjelang subuh, Paijo sudah berkemas2, tekadnya sudah bulat, dia akan lari dari kampungnya, malu...malu sekali. Dia malu jadi orang miskin, malu jadi orang tak berpendidikan, malu hidup di kampungnya sendiri, kampung yang dulu sangat dicintainya.
"Saudara2, demi generasi mendatang yang lebih baik, korupsi, kolusi, dan koncoisme, harus dieliminasi dari negara kita tercinta ini" teriak seorang gadis cantik mengakhiri orasinya, mahasiswa-mahasiswa lain tampak puas atas orasinya.
Turun panggung, tangan gadis itu ditarik sama pemuda berambut gimbal dan diajak ke pinggir lapangan.
"Dita, ada yang mencarimu, katanya pacar kamu...!!!, cerocos si gimbal.
"Busyet dah, pacar gue.....gue gampar loe macem2...!!!" Dita merasa terusik atas ulah si gimbal.
"Yah, loe dibilangin gak percaya, tuh anaknya nungguin loe di pintu gerbang kampus."si gimbal jengkel sambil ngeloyor pergi.
Dita yang kepanasan habis orasi tambah jengkel saja, sudah jengkel sama pejabat2 Indonesia yang kerjanya cuma merusak bangsa, ditambah lagi ada yang ngaku2 jadi pacarnya dia, tanpa sepengetahuannya lagi, ketemu aja belum pernah pikirnya.
Sambil bersungut2 dia bergegas ke pintu gerbang kampus, kampus yang telah membuat dia lebih memahami derita rakyat dan derita kaum lemah, suatu hal yang tidak pernah dirasakannya dalam keluarganya yang berada.
"Heh, loe......., sapa loe ngaku2 jadi pacar gue, blon pernah nyungsep ke got loe...", Dita langsung nyerocos begitu ketemu cowok yang dimaksud si gimbal.
"Tenang Dita...", jawab cowok itu tenang.
"Tenang, tenang.......tenang nenek moyang loe..., kalo ngajak berantem jangan beraninya sama kaum hawa doang."Dita nyerocos lagi nggak berhenti.
"Dita yang manis..."cowok itu mulai bicara pelan dan halus, membuat Dita agak sungkan, apalagi dia dibilang manis, dia mulai mendengarkan.
"Hurry up, I am listening..." gertak Dita
"Kamu memang nggak berubah dari dulu, tapi kamu nggak akan pernah bisa galak denganku.."ucap cowok itu dengan penuh percaya diri.
Dita tambah penasaran, belagu amat cowok ini pikirnya.
"Heh, loe gak usah bertele2, apa maksud kedatanganmu..., cepet bilang sebelum aku kehilangan kesabaran..."
"Kamu inget temen mainmu waktu kecil yang punya garis kecil di atas bibir atasnya, yang sering nyuri mangga tetangga bersamamu...?."cowok itu mencoba meredakan kemarahan Dita dengan pertanyaan.
Dita berpikir keras, mencoba mengingat kembali masa lalu pahitnya yang berusaha dia kubur dalam2. Masa lalu dalam kediktatoran keluarga, suatu hal yang amat dia benci dan dia tentang habis2an saat ini bersama teman2 mahasiswa seluruh negeri.
"Kamu......, Kamu...., Paijo...!!!!!." Dita terbata2
Cowok itu mengangguk. Dita lemas lunglai, serasa terasa lagi seluruh syarafnya karena kaget.
Beberapa hari berlalu..............
"Dita, setelah kupikir matang, aku akan menyuntingmu, kalau dirimu bersedia menjadi pendamping hidupku...?," Paijo dengan hati2 memberanikan diri meminta Dita untuk menikah, walaupun dia takut kalau Dita sudah tidak mencintainya lagi. Dita mungkin berubah pikirnya, sudah jadi gadis metropolitan.
"Tapi Paijo, ortuku pasti gak setuju, kamu masih ingat kejadian waktu itu kan....?,"sanggah Dita dengan wajah sedih.
"Aku sadar hal itu, tapi yang akan berumah tangga itu kita, asal kita saling mencintai, kita akan bersama2 mewujudkan cita dan cinta kita yang telah kita impikan dulu.., kita nikah dengan wali hakim.."ujar Paijo sungguh2.
Dita linglung, dia harus memilih antara cinta dan orang tua, sebuah pilihan pahit, peribahasa "If there are two choices, choose the third one" tidak berlaku lagi sekarang. Pilihannya benar2 cuma dua, Paijo atau orang tua.
Setelah kusut semalam itu karena banyak pikiran, Dita akhirnya memutuskan memilih Paijo, pilihan yang pahit sebenarnya, tapi dia tak bisa mengingkari kalau dia masih mencintai Paijo, terbukti dia belum pernah sekalipun begitu sreg dengan cowok2 yang mengejarnya walaupun mereka ganteng dan kaya, setelah sekian lama pisah dengan Paijo.
Pernikahan dilangsungkan sederhana di masjid kampus, sangat sederhana, hanya dihadiri teman2 terdekat saja.
Setelah menikah, Paijo dan Dita tinggal di satu kontrakan, selain untuk mengirit ongkos, mereka berencana membeli rumah sederhana dari tabungan mereka selama ini.
Mereka sama sekali tak mau mengemis pada orang tua, hal yang tabu dalam pandangan mereka. Merepotkan mereka lagi setelah kerepotan2 mereka sejak mereka dilahirkan.
Paijo bekerja sebagai redaktur sebuah harian ibukota sebagai cerpenis dan pencipta puisi, sekaligus menyalurkan hobinya sejak kecil. Dengan uang seadanya, mereka mencoba bertahan hidup di ganasnya kehidupan ibu kota.
Setahun sudah berlalu.......
Dengan menghisap rokoknya dalam2, Paijo berpikir keras...belum satu puisipun terhasilkan dari sibuknya di depan komputer hari ini. Pikirannya kalut dan bingung, Dita hamil..., kontrakan sebentar lagi habis, musti diperpanjang, apalagi penerbitan puisinya tinggal lusa.
Dia memandang Dita yang ketiduran di sampingnya, wajah ayu tanpa dosa yang setia menemani perjalanan hidupnya. Dia tidak habis pikir kadang, anak konglomerat yang mau membagi hidup dengan orang kecil seperti dia.
Jarum jam berdentang 2 kali, dan satu puisipun terselesaikan. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi......Paijo tertidur..
Paijo terbangun, matahari dengan garang membelai mukanya yang kusut, jendela telah terbuka, dia mencium bau mie goreng kesukaannya, rupanya Dita telah masak. Tapi dia kaget setengah mati, komputernya telah mati, padahal dia belum menyimpannya di file.
"Dita..............!!!!!!!!"Paijo berteriak keras.....
"Ya.........!!!!" jawab lembut Dita dari belakang.
"Siapa yang mematikan komputer..?"Paijo berteriak keras, merah mukanya tanda marah.
"Saya, kan Mas Jo tidur malam tadi.." jawab Dita masih sibuk dengan masakannya.
"Kamu tahu, aku harus menyelesaikan puisi itu dan besok akan terbit, dan saya belum menyimpannya, kamu keterlaluan Dita, tidak tanya2 aku dulu", Paijo menuju ke belakang dengan bersungut2.
"Itu puisi untuk membayar kontrakan, untuk membayar makan, apa kamu nggak ngerti...?"
"Ya, tapi kan saya tidak tahu kalau belum disimpan Mas..."
"Tapi kamu kan harus tanya dulu..., kamu memang keras kepala...., sudah salah membantah terus.., kamu tidak pernah berubah Dita.." Paijo mulai kehilangan kontrol atas omongannya.
Dita mulai berubah air mukanya mendengar ucapan Paijo, air mata mulai meleleh di pipinya. Dita pergi ke kamar dan menguncinya. Paijo hanya bisa melenguh memandangi jalanan kota Jakarta yang sibuk dan penuh polusi. Dia duduk lagi di depan komputer, mengingat2 lagi apa yang ditulisnya tadi malam. Sejam berlalu......
Pintu kamar berderit...
"Ternyata orang tuaku benar, kau tidak bisa membahagiakan aku, kau hanya bermain dengan khayalanmu, bermain dengan puisi2mu, tidak ada gunanya lagi aku bersamamu, kau tidak pernah mengerti aku, aku tidak mau mati dalam filosofi2 dalam otakmu itu, aku mau pulang ke orangtuaku..., selamat tinggal Jo..!!!", dng membawa sebuah tas jinjing Dita segera melesat pergi.
Paijo melongo, bingung mau berbuat apa, rasanya tidak percaya, kata2 yang keras dan cepat, sedikitpun tak ada waktu menjawabnya...
Dita segera hilang ditelan tikungan jalan, hilang di antara2 bajaj dan mobil2, Paijo menggigil.........gadis cantik itu telah pergi, tak meninggalkan apapun.................................................................................. kecuali sesal.

Office Boy Paling Terkenal di Indonesia

Mamat, pesuruh di kantor kami dikenal suka omong gede, ngakunya kenal sama semua orang beken dinegeri ini.

Tingkahnya itu kadang-kadang ngeselin. Suatu waktu, boss-nya penasaran dan ingin membuktikan bualannya.

"Oke boss" kata si Mamat, "sebutin aja deh nama orangnya yang ane kagak kenal".

"Coba buktiin you kenal nggak sama si Meriem Bellina".

"Beres boss. 'Yuk kita ke pengadilan. Maklum si Meriem 'kan lagi ngegugat-cerai lakinya."

Di pengadilan, menunggu sebentar, nggak lama kemudian muncul Meriam diiringi pengacaranya.
Begitu lewat di depan si Mamat, langsung si Meriem negor:

"Eh, Mat ke mana aja udah lama nggak keliatan?", diiringi cium pipi kiri dan kanan ala selebritis.
"'Ntar kalo urusan udah selesai main ya kerumah".

Sejenak si boss terpana, tapi tak lama kemudian dia ngomong:

"Ah, saya masih belum yakin. 'kali kebetulan aja.
Ayo sekarang tunjukin kalo you kenal sama si Liem Sioe Liong". "Beres boss".

Esoknya mereka menunggu di lobby gedung BCA yg diagunin ke BPPN itu. Tak lama kemudian muncullah si taipan diiringi bodyguard-nya.

Melihat si Mamat, eh si taipan nyamperin:
"Haiyya, Mat. Tumben elu baru nongol. Owe udah lama nyariin elu. Kemana ajah? Yuk keatas dulu, kita ngopi sebentar".

"Wah, 'koh, ane lagi banyak urusan nih. Kamsia deh. Kapan-kapan ane pasti mampir lagi".
Si taipan nyautin: "Iya dah. Jangan lupa ya",
sambil tangannya menyisipkan sesuatu ke kantong si Mamat.

Beberapa saat si boss melongo menyaksikan semua adegan pembicaraan. Tapi si boss masih penasaran, katanya:

"Oke deh, saya udah hampir percaya semua yang saya saksikan. Tapi ini test yang terakhir. Coba buktiin kalo you kenal sama Gus Dur".

"Yakh boss, terang ane kenal, 'kan saben hari nongol di TV".

"Bukan itu maksudku, tapi kenalnya kenal beneran", sergah si boss.

"Beres deh boss, 'kan hari Minggu ada Gus Dur di Senayan. 'Ntar kita ke sana."

Hari Minggu sungguh luar biasa, ribuan massa sudah luber di Senayan.

"Wah, boss kalo gini caranya susah juga ya. Gimana caranya dia tau ane ada di sini.
Tapi... gini aja deh, boss. Boss tunggu aja di sini.
Boss liat aja nanti ane keluar di podium barengan ame Gus Dur. Ane kenal kok sama Banser-Banser yang tugas di podium."

Ditunggu-tunggu, setengah jam kemudian tepuk tangan bergemuruh nyambut Gus Dur keluar dari podium, dan keluar dengan digandeng si Mamat disebelahnya.

Di sebelah satunya jelas si Yenny, putrinya. Tak lama kemudian si Mamat balik mau nemuin boss-nya.
Kaget dia nemuin bossnya pingsan dikelilingi Petugas P3K, jangan- jangan serangan jantung.
Setelah ditunggu beberapa lama kemudian, pelan-pelan dia ngomong ke
si bossnya:

"Boss, boss kenapa ente". Nggak lama si boss buka matanya, setengah berbisik "Nggak apa-apa.
Aku nggak apa-apa".

"Abis kenapa bisa kejadian begini?", tanya si Mamat.

"Tadi waktu you keluar bareng Gus Dur di podium, orang di sebelah saya ngomong:

"EH, SIAPA TUH YANG DIGANDENG SI MAMAT???

Membuat program perusak (seperti virus)

Download Turbo Basic v1.0

Merupakan keinginan sebagian para pemula komputer, tapi bagaimana mereka bisa membuat kalau mereka tidak tahu bahasa pemograman sama sekali, anda jangan resah untuk masalah ini karena saat ini penulis akan mengajarkan anda cara membuat program perusak (virus) yang sangat sederhana sekali tapi sangat mematikan bahkan bisa dikatakan lebih mengerikan dari program perusak manapun.
Pertama kali skill yang anda butuhkan adalah dasar DOS, tanpa ini anda akan sulit untuk berkreasi dalam membuat program ini tapi jika anda tidak tahu dasar perintah DOS maka anda cukup copy paste saja, bahasa pemograman yang akan kita pakai adalah Turbo Basic v1.0, anda dapat mendownloadnya di Google.
Diatas adalah tampilan Turbo Basic, jika anda buta pemograman Turbo Basic maka anda masuk ke Edit lalu anda tulis Source Code program perusak.
shell "Perintah DOS"
dengan diawali kata shell maka anda dapat menjalankan perintah DOS pada program, misal anda membuat :
shell "c:"
shell "cd\"
shell "del command.com"
Diatas adalah contoh menghapus DOS pada DOS Classic, Windows 95/98 sehingga pengguna komputer tidak dapat booting, kita contohkan yang lain.
shell "c:"
shell "cd\"
shell "deltree /y mydocu~1"
shell "deltree /y windows"
shell "deltree /y progra~1"
Diatas adalah contoh menghapus Directory My Document, WIndows dan Program FIles, sangat fatal bukan ?
Setelah anda selesai membuat programnya maka anda save dahulu, caranya pilih File lalu Save lalu beri nama filenya misal VIRUS.BAS, setelah itu baru kita mengcompile source code tadi, caranya pilih Options lalu pilih Compile to EXE file, setelah itu masuk ke pilihan compile lalu anda enter, maka source code tersebut akan menjadi file EXE.
Jika file EXE tersebut dijalankan maka komputer anda akan menjalankan perintah DOS pada program, dari tutorial diatas, anda dapat berkreasi sendiri bagaimana virus buatan anda dapat berjalan sesuai dengan anda inginkan, perlu diketahui bahwa TIDAK ADA SATU ANTIVIRUS DIDUNIA INI DAPAT MENDETEKSI PROGRAM INI ADALAH VIRUS jadi anda bebas mengcopykan program ini ke komputer manapun yang anda suka kecuali komputer berbasis non DOS atau Windows, hehe
Tujuan dari tutorial ini adalah agar kita lebih waspada terhadap berbagai file dengan ekstensi *.exe meskipun file *.exe tersebut 100% dinyatakan bebas virus dari berbagai jenis Antivirus.
*Segala kesalahan error / kerusakan pada komputer dan semacamnya adalah tanggung jawab anda !
*Semua yang anda pelajari dan anda lakukan adalah sepenuhnya tanggung jawab anda tanpa kecuali (termasuk member)

Memilih Sistem e-Learning Berbasis Open Source

Setelah berpusing-pusing ria dengan definisi dan terminologi e-Learning, kali ini kita akan membahas komponen e-Learning terutama berhubungan dengan pengembangan sistem Learning Management System (LMS). Sering disebut LMS ini disebut dengan dengan platform e-Learning atau Learning Content Management System (LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Memilih LMS jujur saja gampang-gampang susah, karena banyak faktor yang harus kita perhatikan. Kita bahas yuk gimana teknik memilih LMS yang baik, tentunya yang berbasis open source :)

LMS secara umum memiliki fitur-fitur standard pembelajaran elektronik antara lain:

1. Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar: Daftar Mata Kuliah dan Kategorinya, Silabus Mata Kuliah, Materi Kuliah (Berbasis Text atau Multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan
2. Fitur Diskusi dan Komunikasi: Forum Diskusi atau Mailing List, Instant Messenger untuk Komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Porfil dan Kontak Instruktur, File and Directory Sharing
3. Fitur Ujian dan Penugasan: Ujian Online (Exam), Tugas Mandiri (Assignment), Rapor dan Penilaian

LMS PROPRIETARY DAN OPEN SOURCE

Ok lha terus LMS ini dapatnya dari mana? Instalasinya seperti apa? Dan apakah gratis atau berbayar?

Sabar ;) Seperti juga aplikasi lainnya, LMS ada yang bersifat proprietary software dan ada yang open source. Yang proprietary diantaranya adalah seperti di bawah. Meskipun saya yakin teman-teman sekalian nggak nafsu untuk gunakan :)

* Saba Software (http://www.saba.com)
* Apex Learning (http://www.apexlearning.com)
* Blackboard (http://www.blackboard.com)
* IntraLearn (http://intralearn.com)
* SAP Enterprise Learning (http://www.sap.com/solutions/business-suite/erp/hcm/learningsolution/index.epx)

Sedangkan LMS yang open source diantaranya adalah:

* ATutor (http://www.atutor.ca)
* Dokeos (http://www.dokeos.com)
* dotLRN (http://dotlrn.org)
* Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de)
* ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de)
* LON-CAPA (http://www.lon-capa.org)
* Moodle (http://moodle.org)
* OpenACS (http://openacs.org)
* OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss)
* Sakai (http://www.sakaiproject.org)
* Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)

PILIH LMS YANG MANA?

Ok banyak banget daftar aplikasi LMS-nya ;) Harus pilih yang mana nih? Pada hakekatnya pemilihan LMS disesuaikan dengan kebutuhan dan business process yang ada di sekolah dan universitas masing-masing. Yang fiturnya terlalu sederhana mungkin nggak pas untuk sekolah dan universitas yang ingin menerapkan e-Learning secara penuh. Di lain pihak LMS yang kompleks dan fiturnya banyak belum tentu sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Beberapa sekolah dan universitas bahkan ada yang tercukupi hanya dengan menggunakan CMS blog semacam wordpress ;) Sekali lagi jangan mengejar teknologi, kejarlah solusi untuk memecahkan masalah yang ada.

Menarik mempelajari hasil penelitian dari Sabine Graf dan Beate List [Graf, 2005] yang dibiayai oleh European Social Fund (ESF) tentang evaluasi dan komparasi LMS berbasis open source. Graf menggunakan satu metode evaluasi produk software bernama QWS (Qualitative Weight and Sum). QWS menghitung bobot (weight) menggunakan enam simbol kualitatif berdasarkan tingkat kepentingannya (importance level). Simbol-simbol kalau diurutkan dari yang paling penting: E (Essential), * (Extremely Valuable), # (Very Valuable), + (Valuable), | (Marginally Valuable), 0 (Not Valuable). QWS memungkinkan kita menetapkan maximum value sendiri, jadi tidak harus “E (Essential)” yang paling tinggi, bisa juga “# (Very Valuable)” misalnya. Sistem pengukuran kualitas software seperti Graf ini adalah berdasarkan “Product” dan bukan “Process“. Oh ya, saya juga pernah membahas masalah pengukuran kualitas software secara lengkap di artikel berjudul “Teknik Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak“

Bagian apa saja yang dievaluasi oleh Graf? Ada 8 kategori yang dievaluasi yaitu: Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, Adaptation, Tehnical Aspect, Administration dan Course Management. Masing-masing kategori memiliki subkategori, misalnya di Communication Tools akan dilihat fitur Forum, Char, Mail/Message, Announcements, Conferences, Collaboration, dan Synchronous/Asynchronous Tools. Subkategori lain bisa dilihat dari gambar di bawah.

Ok bagaimana hasilnya? Lengkapnya di gambar dibawah (klik untuk memperbesar). Secara umum Moodle boleh dikatakan merajai kompetisi ini, unggul terutama di kategori Communication Tools, Learning Objects, Management of User Data, Usability, dan Adaptation. ILIAS dan Dokeos di urutan kedua dan ketiga, sedangkan urutan keempat adalah Atutor, LON-CAPA, Spaghettilearning dan Open USS. Sakai dan dotLRN ada di posisi terakhir.


Komparasi dan Evaluasi LMS Open Source (Source: [Graf, 2005])

Harus diakui bahwa Moodle termasuk yang terbaik secara kelengkapan fitur dibandingkan dengan software LMS lain. Tercatat lebih dari tiga puluh ribu institusi pendidikan menggunakan Moodle sebagai engine dasar LMS mereka. Termasuk sebagian besar Sekolah dan Universitas di Indonesia menggunakan Moodle. Salah satu yang menarik di Moodle adalah proses customization yang relatif tidak merepotkan, bahkan meskipun kita tidak memahami skill pemrograman dengan baik. Template dan theme yang disediakan Moodle juga banyak, dan mendukung 40 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Fitur “Lesson” Moodle juga menarik dan tidak ada di LMS lain. Fitur “Lesson” ini memungkinkan mengarahkan siswa dan peserta e-Learning diarahkan secara otomatis ke halaman lain sesuai dengan jawaban dari pertanyaan di suatu halaman. Salah satu kendala Moodle adalah penuhnya fitur yang diembed ke Moodle membuat time executionnya jadi tinggi, alias sangat berat dijalankan :) Kendala kecil lainnya misalnya error blank screen pada saat instalasi seperti yang pernah saya tulis di artikel ini.

Untuk keperluan e-Learning yang high traffic dan tidak memerlukan fitur e-Learning yang kompleks, saya merekomendasikan LMS lain seperti ILIAS, Dokeos atau Atutor. Saya menggunakan Atutor untuk e-Learning Braintutor dan terbukti handal mengelola puluhan ribu user dengan tingkat akses yang sangat tinggi. Atutor juga menarik diterapkan ke e-Learning perusahaan yang lebih mementingkan efisiensi pengaksesan LMS, user-friendly dan pemahaman terhadap bahan ajar daripada fitur chat, forum, tracking pengguna, dsb. Atutor jg termasuk pioneer dalam mengadopsi berbagai standard e-Learning. Disamping mengadopsi standard W3C WCAG, secara pemaketan konten juga memenuhi standard IMS/SCORM Content Packaging Specifications. Sebagai informasi, saat ini Moodle juga sudah mengadopsi standard SCORM di enginenya.

Bagaimanapun juga pilihan akhir ada di kita, pertimbangkan kebutuhan dan kultur sekolah dan universitas kita, sebelum memutuskan LMS mana yang mau dipakai. Ujicoba dengan berbagai LMS menarik dilakukan untuk melihat mana yang menurut kita pas. Tidak semua e-Learning yang saya implementasikan untuk berbagai sekolah, universitas dan perusahaan menggunakan engine Moodle, tapi kadang juga Atutor, ILIAS, Dokeos dan bahkan dotLRN.

STANDARISASI LMS

Dengan semakin banyaknya vendor mengembangkan LMS beserta kontennya, timbul suatu kebutuhan untuk menyusun standard sehingga meningkatkan interoperabilitas dan kerjasama antar vendor. Perjalanan pembuatan standard dalam eLearning sebenarnya sudah dimulai sejak era tahun 1988, dan mulai terimplementasikan dengan baik di era tahun 2000 keatas. Beberapa organisasi dan konsorsium yang mengeluarkan standard dalam dunia eLearning adalah:

* Advanced Distributed Learning (ADL) (http://adlnet.org)
* Aviation Industry CBT Committee (AICC) (http://aicc.org)
* IEEE Learning Technology Standards Committee (IEEE LTSC) (http://ltsc.ieee.org)
* IMS Global Consortium (IMS) (http://imsproject.org)

Salah satu standard yang diterima banyak pihak adalah yang dikeluarkan ADL, yaitu Shareable Content Object Reference Model (SCORM). Spesifikasi SCORM mengkombinasikan elemen-elemen dari spesifikasi standard yang dikeluarkan oleh IEEE, AICC dan IMS. SCORM memungkinkan pengembang dan penyedia konten eLearning lebih konsisten dan mudah dalam implementasi karena sifat SCORM yang reusable. Standard SCORM berkembang dari versi SCORM 1.0, SCORM 1.1, SCORM 1.2, SCORM 2004. Saat ini sudah banyak Learning Management System (LMS) yang mendukung SCORM, termasuk didalamnya adalah aTutor dan Moodle untuk yang opensource, dan intraLearn untuk produk komersial. Dengan SCORM memungkinkan kita melakukan import dan export konten (bahan ajar) yang sudah kita buat di sebuah LMS ke LMS lain dengan mudah.

REFERENSI

1. Sabine Graf and Beate List, An Evaluation of Open Source E-Learning Platforms Stressing Adaptation Issues, 2005

Sejarah Nintendo

Dengan nama Nintendo yang kembali bersinar setelah sukses menelurkan konsol Wii di Industri Video Game, maka akan sangat menarik untuk mengetahui apa sih sejarah dibelakang Nintendo. Perusahaan Nintendo pertama kali dibangun pada tahun 1889 oleh Fusajiro Yamauchi dan tentunya bukan sebagai perusahaan dibidang Video Game, tapi sebagai perusahaan pembuat mainan kartu Hanafuda. Permainan kartu tersebut mulai terkenal hingga akhirnya Yamauchi harus memperkerjakan asisten untuk membantu dirinya.

Pada tahun 1956, Hiroshi Yamauchi cucu dari Fusajiro Yamauchi datang ke Amerika untuk berbicara dengan United States Playing Card Company yang merupakan pemimpin di Industri Playing Card dunia. Dia terkejut dengan kecilnya kantor perusahaan tersebut, hingga akhirnya dia merasa bahwa Industri ini terlalu kecil dan Nintendo harus ekspansi ke bisnis lain.

Sebagai perwujudan cita cita tersebut, pada tahun 1963 Yamauchi mengubah nama Nintendo Playing Card Company Limited menjadi Nintendo Company Limited. Perusahaan tersebut mulai bereksperimen dengan mencoba masuk ke industri lain di Jepang. Dari periode 1963 hingga 1968 mereka telah banyak bereksperimen pada industri lain, diantaranya perusahaan taksi, TV network, Perusahaan Makanan Instan dengan produk Instant Rice, dan bahkan Love Hotel.

Pada tahun 1966, Nintendo masuk ke dunia industri mainan anak-anak dengan produk mereka Ultra Hand yang dikembangkan oleh Gunpei Yokoi. Yokoi dimana sebelumnya berada di maintenance kini dipindahkan departemen baru yaitu Nintendo Games sebagai product developer. Dari situ Nintendo terus menggeluti bidang mainan dengan mengeluarkan produk seperti Ultra Machine, Love Tester dan serial Kosenjuu yang merupakan Light Gun Games. Tapi bisa dibilang pada Industri mainan, Nintendo masih ketinggalan bila dibandingkan dengan Bandai dan Tomy yang memang sudah memiliki nama besar.

Tahun 1973, Nintendo mulai fokus pada family entertainment dengan produk Laser Clay Shooting System yang menggunakan teknologi yang sama seperti yang telah digunakan pada Serial Kousenjuu, produk tersebut ditempatkan pada tempat bermain bowling yang biasanya ramai pengunjung. Namun karena pembiayaan yang terlampau besar akhirnya operasional produk tersebut harus ditutup.

Tahun 1974, Nintendo mendapatkan hak untuk mendistribusikan Magnavox Odyssey di jepang. Dan pada tahun 1977 nintendo mulai membuat sistem video game milik mereka sendiri bernama Color TV Game yang dimana gamenya built in pada sistem. Pada tahun itu pula sang legenda Shigeru Miyamoto di pekerjakan oleh Nintendo, dan pada saat itu dia bekerja dibawah Yokoi.

Tahun 1978, Nintendo masuk ke industri Arcade Game dengan produk mereka Computer Othello, dan seiring tahun berjalan Nintendo terus mengeluarkan judul-judul lain. Awalnya Nintendo hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit tapi dengan dibuatnya game dengan judul Donkey Kong pada tahun 1981 merubah peruntungan Nintendo secara drastis. Sukses dari game tersebut yang kemudian di port ke beberapa konsol game seperti Atari 2600, Intellivision dan ColecoVision memberikan keuntungan finansial yang besar untuk Nintendo.

Pada tahun 1980, Nintendo membuat Game & Watch yang sukses dipasaran. selanjutnya pada tahun 1983, Nintendo meluncurkan Famicom atau Family Computer di jepang. Dan akhirnya mesin tersebut dibawa ke Amerika pada tahun 1985, dengan Super Mario Bros. Dan pada tahun 1989 Nintendo juga mengeluarkan produk anyar mereka Game Boy yang dikembangkan oleh Yokoi.


Game Boy berkembang menjadi Game Boy Pocket dan Game Boy Color yang hanya memiliki spesifikasi yang sedikit berbeda dengan versi original. Lalu kesuksesan Game Boy diteruskan dengan Game Boy Advance (GBA) yang memiliki teknologi mirip dengan SNES, yang juga akhirnya diupdate menjadi Game Boy Advance SP, yang merupakan versi flip dari GBA. Sebelum masa GBA selesai, Nintendo juga memperkenalkan GBA Micro yang lebih kecil dari GBA original.


Lalu seusai Game Boy Advance, Nintendo membuat kejutan dengan Nintendo DS yang memiliki spesifikasi mirip dengan Nintendo 64 namun memiliki tidak 1 tapi 2 layar LCD. Salah satu dari layar tersebut merupakan layar sentuh yang digunakan dalam permainan. Nintendo DS terus berjaya meskipun mendapatkan persaingan sengit dari PSP yang memiliki kemampuan grafis lebih baik, dan Nintendo makin sukses dengan meremake DS menjadi DS Lite dengan tampilan lebih ramping dan stylish. Dan pada 2008 lalu, Nintendo mengumumkan Nintendo DSi, yang mirip dengan DS hanya saja memiliki layar lebih besar, kualitas suara lebih baik, bulit in Web Browser dan 2 kamera.

Sedangkan dari sisi konsol, Nintendo Enterteinment System atau NES dilanjutkan dengan Super Famicom di jepang atau Super Nintendo Entertainment System (SNES) di Amerika. Nintendo berikutnya memperkenalkan Nintendo 64 yang memiliki kemampuan 3D terhebat dijamannya, dan juga memperkenalkan penggunaan Analog Stick yang baik pada konsol, Nintendo 64 juga memiliki 4 port kontroller namun sayang pada masa ini Nintendo harus kalah dengan Sony yang sukses dengan PlayStation mereka.

Berikutnya Nintendo meluncurkan GameCube, dimana konsol tersebut merupakan konsol pertama Nintendo yang menggunakan media Kepingan Disc. Dan konsol terakhir milik Nintendo saat ini adalah Wii yang membawa nama Nintendo kembali jaya di industri konsol dengan menggunakan sensor gerak sebagai kontrol dan joystick yang menyerupai remote ditambah lagi dengan fitur online yang beragam seperti WiiWare, Virtual Console, dan banyak lagi.

Mencegah infeksi virus

Mencegah infeksi virus
-matikan "autoplay" , untuk mencegah aktifnya autorun.inf .
-Instal antivirus yg aktif mengecek komputer anda , misalnya Kaspersky ,dan lakukan update yg sesering mungkin .
-Pakai Deepfreezer , untuk melindungi Directory " C: " . sehingga setiap penginstalan tidak akan berarti , sebab saat komputer direstart , Deepfreezer akan mengembalikan konfigurasi "C :" kesemula , sehingga setiap penginstalan perlu ijin anda yg berupa password Deepfreezer .
- Saat pertama menggunakan komputer atau mencolokkan FlashDisk , untuk membuka / mengeksekusi Folder/File jangan DoubleKlik (klik 2x) , tapi klik kanan dan pilih "open" . sebab virus sering mengubah opsi ini , menjadi "Test" atau command yg lain , yg terkadang membuat folder terbuka dijendela baru dan membuat anda kebanjiran jendela bila banyak mengklik Folder . ini salah satu pertanda adanya virus dan file autorun.inf .

Pengamanan Dasar untuk Komputasi Rumah

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam pemakaian komputer di rumah (komputasi rumah) dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

Tiga Langkah Mudah

Sebagai pengguna komputer di rumah, dalam mengakses Internet baik melalui koneksi broadband maupun secara tradisional mempergunakan dial up, Anda sebaiknya melakukan minimal tiga langkah pengamanan dasar berikut ini untuk melindungi kenyamanan proses komputasi Anda di rumah:

1. Installasi dan pemeliharaan Software Antivirus

Ada beberapa paket software anti-virus yang tersedia di pasaran. Software ini mendeteksi virus yang dikenali dengan cara memindal komputer secara periodik. Banyak diantaranya juga mendeteksi virus dari email yang masuk. Sangat penting untuk meng-update software anti-virus ini secara rutin.

2. Hampir Setiap Hari Ditemukan Virus Baru

Paling tidak sekali dalam satu minggu Anda harus meneliti situs web vendor yang membuat software anti-virus tersebut untuk memastikan apakah ada file update yang tersedia.

3. Jangan Membuka File ataupun Email yang Tidak Dikenal

Banyak virus dan worms yang disebut “social engineering”. Maksudnya adalah virus atau worms ini memanipulasi Anda dalam proses penyebarannya. Virus terbaru dapat tampak tersamar sebagai email yang terkirimdari suatu alamat, sehingga tampak seperti dikirimkan oleh seseorang, bukan oleh komputer yang menginfeksinya. Jika ada email dari sesorang yang tidak Anda kenal, cara termudah adalah dengan langsung menghapusnya tanpa melihatnya. Jika email tampak dari seseorang yang Anda kenal, Anda sebaiknya membacanya dengan seksama sebalum mambuka file attachment apapun. Virus dan worms biasanya sering mempergunakan Bahasa Inggris yang buruk dan tata bahasa yang kacau. Pikirkanlah kemungkinan apakah orang yang Anda kenal tersebut akan menulis email tersebut atau mengirimkan file attachment seperti itu. Jika ragu, hubungi orang yang Anda kenal tersebut untuk mengkonfirmasikan apakah mareka benar-benar mengirimnya sebelum membuka file attachment tersebut.

Pastikan komputer Anda terlindungi dari hal-hal yang membahayakan. Saat virus baru diketemukan, berarti ancaman baru juga ditemukan. Banyak diantaranya yang berjalan pada Sistem Operasi, seperti Windows. Tetapi virus-virus ini juga seringkali diketemukan pada aplikasi-aplikasi lain seperti web browser, software email, dan berbagai aplikasi 3rd party lainnya. Membiarkan komputer terbuka bagi siapa saja tanpa dilindungi pengaman sekuritas bisa mengakibatkan komputer tersebut dengan mudah diganggu oleh para hacker.

Memastikan selalu up to date dapat menjadi hal yang sulit. Beberapa vendor software, seperti Microsoft telah mengotomatisasi softwarenya dengan utility yang mendeteksi ada tidaknya update dan memberitahukannya kepada Anda.Beberapa vendor yang lain mempunyai mailing list dimana Anda bias bergabung dan mereka akan memberitahu setiap kali ada update

Tips Koneksi Internet Lebih Cepat di Win XP dan Vista

Apakah anda tahu kalau selama ini Windows memakai Bandwit kita 20%? Untuk mengambil bandwidth kita kembali dan koneksi lebih cepat lakukan langkah berikut ini :
1.Klik start, run trus ketik “gpedit.msc” (Tidak pakai tanda petik).
2.Pada computer configuration - administrative template - klik Network.
3.Klik Qos packet scheduler - Double Klik pada Limit Reservable Bandwith.
4.Klik ENABLED reservable bandwith dan ubah settingannya ke 0 (nol)% habis itu Klik Apply dan Klik OK. Restart Komputer anda.
Tapi semua itu juga tergantung dengan kecepatan koneksi anda sendiri. Tips ini bisa mempercepat koneksi anda jika memakai OS Windows XP dan Vista.

Merawat Komputer

1. Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk DefragmenterSaat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yg berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini.

2. Aktifkan screensaver Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yg penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yg sama untuk beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yg sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start > Control Panel > Display > klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.

3. Ventilasi yang cukup Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yg kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tsb. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang kipas angin di dalam ruangan.

4. Pakailah UPS atau stavolt.Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yg dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.

5. Tutup / close program yg tidak berguna Setiap program yg diload atau dijalankan membutuhkan memory (RAM) sehingga semakin banyak program yg dijalankan semakin banyak memory yg tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yg akhirnya dapat memperpendek umur komponen/komputer.

6. Install program antivirus dan update secara berkala Untuk dapat mengenali virus/trojan2 baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yg terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang.

7. Bersihkan Recycle Bin secara rutinSebenarnya file/folder yg kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin ini dengan maksud agar suatu saat apabila Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yg sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yg dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet.Caranya jalankan Windows Explorer > klik Recycle Bin > klik File > klik Empty Recyle BinAtau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup Caranya Klik Start > Program > Accessories > System Tool > Disk Cleanup > kemudian pilih drive yg mau dibersihkan > setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yg lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.

8. Jangan meletakkan Speacker Active terlalu dekat dengan monitorKarena medan magnet yang ada pada speacker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau belang-belang.

9. Uninstall atau buang program yg tidak bergunaRuang harddisk yg terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak.

10. Bersihkan motherboard & periferal lain dari debu secara berkalaSetidaknya enam bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.

11. Pasang kabel ground. Apabila casing nyetrum, ambil kabel dengan panjang seperlunya, ujung satu dihubungkan dengan badan CPU (pada casing) sedangkan ujung yg lain ditanam dalam tanah. Hal ini akan dapat menetralkan arus listrik yg “nyasar” sehingga dapat membuat komponen elektronik lebih awet.

Meningkatkan Ferforma Koneksi Internet

Untuk yang suka berinternet ria dengan menggunakan koneksi dan PC pribadi haruslah memperhatikan beberapa hal, resiko yang dihadapi berbeda dengan menggunakan koneksi dan PC di sebuah Cafe atau warnet, dalam hal ini yaitu adanya data-data penting pribadi dalam PC yang digunakan.

Untuk men-share sebuah folder di komputer ke jaringan, klik kanan folder tersebut dan pilih Properties. Klik tab Sharing dan enable option Share this folder on the network. Beri nama dan klik OK.

Buat sebuah icon My Network Places di desktop dengan mengklik kanan area kosong di dekstop dan klik Properties. Pilih tab Desktop | Customize Desktop. Kemudian buka tab General dan enable option My Network Places.

Terdapat cara mudah mengirim pesan ke komputer lain di jaringan, yakni menggunakan Console Message. Buka Control Panel -> Administrative Tools -> Computer Management -> Action -> All Task -> Send Console Message. Ketik teks yang hendak dikirim, tambahkan nama komputer yang hendak dituju dan klik Send.

Untuk mengatur Internet Connection Firewall (ICF) , buka Network Connection di Control Panel, klik kanan koneksi yang ada dan klik Properties . Buka tab Advanced dan enable option Protect my computer and network by limitting or preventing access to this computer from Internet.

Atur Internet Connection Firewall (ICF) untuk setiap koneksi yang ada. Baik dial-up maupun broadband. Jika komputer merupakan bagian dari jaringan yang terhubung ke Internet, pasang ICF hanya di komputer server.

Untuk mengetahui alamat IP, masuk dalam DOS dengan mengetikkan command di Run. Kemudian ketikkan ipconfig / all.
Jika menerima pesan dari Internet melalui Messenger, segera matikan. Caranya, masuk ke Contol Panel -> Administrative Tools -> Services, dan klik ganda Messenger kemudian Stop. Untuk mencegah supaya tidak terulang, atur Messenger menjadi Disabled di bagian Startup.

Matikan Windows Messenger dengan melalui regedit. Buka HKEY _LOCAL_MACHINESoftwarePoliciesMicrosoft, kemudian pilih menu Edit -> New -> Key, dan beri nama Messenger. Kemudian buat key lagi dengan cara ini di dalam direktori Messenger dengan nama key-nya Client. Setelah itu, klik menu Edit -> New -> DWORD Value, dan beri nama PreventRun. Klik kanan value PreventRun, pilih Modify, isi angka 1 pada Value data, dan klik OK.

Untuk mengetahui informasi mengenai koneksi di komputer, klik Start -> All Prqgrams -> Accessories -> System Tools -> System Information. Pilih menu Tools -> Net Diagnotics. Pada window yang terbuka kemudian pilih option Scan your system. Tunggu hingga proses selesai untuk melihat hasilnya.

Lindungi privasi dengan mencegah aplikasi Windows Media Player mengirim data mengenai komputer dan kebiasaan menggunakan komputer melalui Internet ke alamat-alamat tertentu. Caranya mudah, pada Windows Media Player, pilih menu Tools -> Option. Buka tab Player dan disable option Aloww internet sites to uniquely your player.

Untuk mengunci komputer yang berada dalam sebuah network domain, tekan tombol Ctrl + Alt + Del bersamaan dan klik option Lock Computer. Untuk membuka kembali, tekan tombol Ctrl + Alt + Del dan masukkan password.

Mempercepat Akses START MENU

Saat ini, apa pun dituntut serba cepat jika tidak ingin tertinggal dengan yang lain. Tidak terkecuali pekerjaan dengan menggunakan aplikasi komputer. Jika Anda merasa START MENU pada Windows XP berjalan terlalu lama, Anda dapat membuatnya lebih cepat dengan tips mempercepat START MENU.

Tips kali, kita menggunakan fasilitas registry editor (Regedit).

Langka h-langkahnya sebagai berikut.

  • Pastikan Anda membackup Registry Anda untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan.
  • Buka Regedit dengan klik Start >> Run >> kemudian ketikkan regedit dilanjutkan dengan ENTER atau OK hingga tampil jendela Registry Editor.

  • Kemudian klik HKEY_CURRENT_USER >> CONTROL PANEL >> DESKTOP >> hingga tampilannya seperti di bawah ini.

  • Kemudian pindah ke kolom sebelah kanan, cari dan temukan variable MenuShowDelay. Ubah dari nilai defaultnya 400 menjadi nilai yang lebih kecil.

  • Lakukan klik double pada MenuShowDelay hingga muncul jendela edit string.

  • Kemudian isi saja dengan nilai 0 atau sesuai kehendak Anda.

Semakin kecil nilainya maka semakin cepat dan sebaliknya semakin besar nilainya maka akan semakin lambat. Anda dapat mencoba-coba untuk melihat perbedaannya.

  • Lanjutkan dengan menekan OK.
  • Kemudian restart computer atau logoff dilanjutkan dengan login kembali.

Sekarang, pastikan Anda melihat perbedaannya.